DalamSebuah Hadits Qudsi Allah سُبْحَانَهُ وتَعَالَى ber-Firman: "Aku membagi shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku." Artinya, tiga ayat diatas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah سُبْحَانَهُ وتَعَالَى , dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya. Dimulaidengan surah al-Fatihah dan ditutup dengan surah an-Nas. 9. Sebagai ilmu laduni global. 10. Mencakup segala hakikat kebenaran.[10] B. Perbedaan al-Qur'an, Hadis Qudsi dan Hadis Nabawi. Sebelum megemukakan tentang perbedaan antara al-Qur'an dan Hadis Hudsi dan Hadis Nabawi, maka penulis memandang perlu untuk menjelaskan secara Surahal-Fatihah mengandung makna keseluruhan Alquran. ada riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah bahwa dalam hadis qudsi nya memberitakan kepada para sahabat bahwa Allah berkalam. "Aku bagi surah al-Shalah (surah shalat) itu antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian, separuh bagian untuk Aku dan separuhnya lagi untuk hamba-Ku. 1) Surat al-Fatihah, the first surah (chapter) of the Qur'an. (2) i.e. standing behind the imam (leader) listening to him reciting al-Fatihah. (3) "Praise be to Allah, Lord of the Worlds." (4) "The Merciful, the Compassionate". (5) "Master of the Day of Judgement". (6) "It is You we worship and it is You we ask for help". Sebagaimanayang disampaikan oleh Allah SWT dalam sebuah hadits Qudsi yang artinya: "Aku (Allah Swt.) membagi shalat -maksudnya Al-Fathihah- untuk-Ku dan untuk hamba-Ku ke dalam dua bagian, dan bagi hamba-Ku apa yg ia minta. Maka bersabda Nabi Muhammad Saw. Masihmenurut Ibnu Qayyim, bahwa surah al-Fatihah mencakupi pengenalan terhadap Dzat yang disembah // ( at-ta'rif bi al-Ma'bud ),// kepastian adanya hari dan tempat semua semua manusia kembali ke pangkuannya / / (itsbat al-Maad)/ / dan pengungkapan tentang kepastian tanda-tanda kenabian / / (itsbat al-nibuwwat)/ / dari berbagai aspek. Dalamhadits di atas surat Al-Fatihah dimulai dari "Alhamdulilah lillahi rabbil 'alamiin". Ini menunjukkan bahwa bismillahirrahmanirrahim bhkan ayat pertama dari Al-Fatihah. Seandainya merupakan bagian dari Al-Fatihah, tentu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam akan sebutkan dalam hadits di atas. Dalamhadits ini al-Fatihah disebut juga dengan Shalaah maksudnya bacaan. Seperti firman Allah ta'ala: Demikian juga Allah berfirman dalam hadits qudsi ini: "Aku telah membagi Shalah (bacaan al-Fatihah) menjadi dua bagian antara diri-Ku dan hamba-Ku. Separuh untuk diri-Ku dan separuh untuk hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta." gW86eo. ALLAH menjawab bacaan Al Fatihah yang diucapkan hamba-Nya. Dalam sebuah video di laman About Islam, Dr Yasir Qadhi –imam Amerika-Pakistan– menjelaskan hal tersebut. Disebutkan bahwa ada sebuah hadits Qudsi shahih yang menerangkan bagaimana Allah menjawab bacaan Al Fatihah yang dibaca hamba-Nya. BACA JUGA AL-Qur’an Surat Al-Fatihah Terjemah dan Tafsir Berikut hadis yang menerangkan bagaimana Allah menjawab bacaan Al Fatihah tersebut حَدَّثَنَا أَبَا هُرَيْرَةَ إِنِّي أَحْيَانًا أَكُونُ وَرَاءَ الْإِمَامِ قَالَ يَا ابْنَ الْفَارِسِيِّ فَاقْرَأْهَا فِي نَفْسِكَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ فَنِصْفُهَا لِي وَنِصْفُهَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ يَقْرَأُ الْعَبْدُ فَيَقُولُ { الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ } فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي فَيَقُولُ { الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } فَيَقُولُ اللَّهُ أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي فَيَقُولُ { مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ } فَيَقُولُ مَجَّدَنِي عَبْدِي وَهَذَا لِي وَبَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } وَآخِرُ السُّورَةِ لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ يَقُولُ { اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } QS Al Fatihah. Foto Unsplash “Abu Hurairah berkata; “Hai Ibnu Al Farisi, bacalah sendiri, aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda “Allah Ta’ala berfirman Aku membagi shalat antara Aku dan hambaKu menjadi dua bagian, separuhnya untukKu dan separuhnya untuk hambaKu, dan hambaKu berhak mendapat yang ia meminta. Pertama, Bila seorang hamba membaca ALHAMDULILLAAHI RABBIL AALAMIIN, Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman; Hamba-Ku memuji-Ku. Kedua, Bila hamba membaca “ARRAHMAANIRRAHIIM, ” Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman “HambaKu memujaku.” Ketiga, Bila hamba membaca “MAALIKI YAWMIDDIIN, “ Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “HambaKu mengagungkanKu, dan ini untukKu, antara Aku dan hambaKu; Keempat, IYYAAKA NA’BUDU WA IYYAAKA NASTA’IIN dan akhir surat untuk hambaKu dan Kelima hambaKu berhak mendapatkan yang ia minta, ia membaca, IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ALAIHIM GHARIL MAGHDLUUBI ALAIHIM WALADL DLAALLIIN.” BACA JUGA Keutamaan Surat Al-Fatihah dalam Shalat, Waktu Utama Dialog Seorang Hamba dengan Rabb-nya Demikian Allah menjawab bacaan QS Al Fatihah yang diucapkan hamba-Nya. [] SUMBER ABOUT ISLAM Benarkah ketika shalat kita berdialog dengan Allah? Lalu bagaimana itu bs terjadi… Jawab Bismillah was shalatu was salamu ala Rasulillah, wa ba’du, Kita akan simak hadis berikut. Hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, قَالَ اللهُ تَعَالَى قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} ، قَالَ اللهُ تَعَالَى حَمِدَنِي عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ}، قَالَ اللهُ تَعَالَى أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ}، قَالَ مَجَّدَنِي عَبْدِي – وَقَالَ مَرَّةً فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي – فَإِذَا قَالَ {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} قَالَ هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ} قَالَ هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَل Allah berfirman, “Saya membagi shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta. Apabila hamba-Ku membaca, “Alhamdulillahi rabbil alamin.” Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku memuji-Ku.” Apabila hamba-Ku membaca, “Ar-rahmanir Rahiim.” Allah Ta’ala berfirman, “Hamba-Ku mengulangi pujian untuk-Ku.” Apabila hamba-Ku membaca, “Maaliki yaumid diin.” Apabila hamba-Ku membaca, “Hamba-Ku mengagungkan-Ku.” Dalam riwayat lain, Allah berfirman, “Hamba-Ku telah menyerahkan urusannya kepada-Ku.” Apabila hamba-Ku membaca, “Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’in.” Allah Ta’ala berfirman, “Ini antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku sesuai apa yang dia minta.” Apabila hamba-Ku membaca, “Ihdinas-Shirathal mustaqiim….dst. sampai akhir surat.” Allah Ta’ala berfirman, “Ini milik hamba-Ku dan untuk hamba-Ku sesuai yang dia minta.” HR. Ahmad 7291, Muslim 395 dan yang lainnya Keterangan hadis [1] Hadis ini menunjukkan bahwa al-Fatihah adalah rukun Shalat, karena Allah menyebut al-Fatihah dengan kata shalat. [2] Al-Fatihah disebut shalat, karena surat ini dibaca saat shalat. Dan seorang hamba yang membaca surat ini ketika shalat, dia hakekatnya sedang melakukan dialog dengan Rabnya. [3] Allah membagi bacaan al-Fatihah dalam shalat menjadi 2, setengah untuk Allah dan setengah untuk hamba. Setengah untuk Allah ada di bagian awal, bentuknya adalah pujian untuk Allah. Mulai dari ayat, Alhamdulillahi rabbil alamin’ sampai Maliki yaumiddin.’ Sementara setengahnya untuk hamba, yaitu doa memohon petunjuk agar seperti orang yang telah mendapat nikmat. [4] ada satu ayat yang dibagi dua, yaitu ayat iyyaaka na’budu wa iyyaka nasta’in. setengah untuk hamba, setengah untuk Allah. Iyyaka na’budu, ini untuk Allah, dan iyyaka nasta’in, ini untuk hamba. Itulah dialog antara hamba dengan Allah saat dia membaca surat al-Fatihah. Semoga semakin meningkatkan rasa khusyu’ kita ketika menjalani ibadah shalat… Mengenai pertanyaan, bagaimana itu bias terjadi? Bukankah yang membaca surat al-Fatihah itu ribuan manusia? Lalu bagaimana cara Allah berdialog dengan mereka semua… Pertanyaan ini bukan urusan kita. Allah Maha Kuasa untuk melakukan apapun sesuai yang Dia kehendaki. Dan tidak semua perbuatan Allah, bisa dinalar oleh logika manusia. Kewajiban kita adalah meyakini bahwa itu terjadi secara hakiki, sementara bagaimana prosesnya, Allah yang Maha Tahu. Demikian, Allahu a’lam. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits Dewan Pembina Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android. Download Sekarang !! didukung oleh Zahir Accounting Software Akuntansi Terbaik di Indonesia. Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. SPONSOR hubungi 081 326 333 328 DONASI hubungi 087 882 888 727 REKENING DONASI BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 YAYASAN YUFID NETWORK 🔍 Cara Menghilangkan Kebiasaan Kentut Saat Sholat, Tulisan Insyaallah Yang Benar Menurut Islam, Hukum Berbohong Demi Kebaikan, Nabi Yang Menerima Suhuf, Tanda Tanda Orang Akan Meninggal 40 Hari Lagi, Tata Cara Sholat Ghoib KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28 Assalamualaikum Dear Brothers & Sisters, Please read PART 1 HERE. The sweetness of this life lies in remembering Him, the sweetness of the next life lies in seeing Him! The next time you proceed for prayer, go because you love Him, go because you miss Him and long to be with Him. Feel your heart flutter. Only then, will you be on your way to attaining that inner peace and comfort salah was prescribed for’. [Mishari Al-Kharraz] Let us brief about the interpretation of the blessed verses. Allah says And certainly, We have given you seven of the oft-repeated verses and the grand Quran. Surah Hijr 1587 Interpretation بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ ﴿١﴾ الْحَمْدُ لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٢﴾الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ ﴿٣﴾ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ ﴿٤﴾ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿٦﴾ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ﴿٧ In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful. 1 [All] the praises and thanks to be Allah, the Lord of the worlds – 2 The Most Gracious, the Most Merciful, 3 Master of the day of Judgement. 4 You alone we worship and you alone we ask for help. 5 Guide us to the straight path – 6 The path of those You have bestowed favors on them, not of those who have earned [Your] wrath on them and nor of those who go astray. 7 In the name of Allah, the Most Gracious, the Most Merciful Here, it is advised to take Allah’s name before any work. It has many benefits few are listed below. We will be saved from many bad deeds because the habit of taking of Allah’s name will make us think before doing anything, is this work worth taking Allah’s name?Taking the name of Allah before doing any Halal, right or good deed/work will make that work easy and we will have proper guidance and a good beneficial point is that when we start our work with Allah’s name then with its blessings & benefits there will be lots of Barakah in the and most importantly, we will be saved from the Satan’s tactics, Insha Allah. 2. All the praises and thanks be to Allah, the Lord of the worlds Surah Al Fatihah is a supplication Dua that we ask Allah but the start of this Dua starts with the praising of Allah Swt, the Almighty, the listener who is always there by our side. Even in our worldly life, we like to praise the person first before asking help. So, Allah possesses all the rights to be praised. 3. The Most Gracious, the Most Merciful When we must talk about something that amazes us a lot, we use most prevailing & intense words to stress the talk. Ex when you are informing your friend about your country team winning the world cup, you don’t just say we won the world cup’ rather you express the feeling by adding some intense and powerful words. Likewise, if we are talking about the Mercy of Allah Swt, we don’t just say He is Rahman’ to add the intensity which Allah has is His name we add Raheem’ as well to complete the powerful sentence. 4. Master of the day of Judgement Day of judgment is the day of accounting of our good/bad deeds which we have earned in this world. Thus, we must be hopeful from His Infinite Mercy and, He will pardon us for our wrong doings and equally fearful of His severe anger. Because, on that day He will take an account of each & everything. 5. You alone we worship and you alone we ask for help Worship has three meanings, obedience to Allah, being dutiful to Allah’s commands and being servant of Allah. All these 3 actions are to be done together. Here we are declaring to Allah that; we do all these only for You and that there is no one else besides you who own these rights. Thus, we ask Him only and seek only His help. 6. Guide us to the straight path Here, we are requesting Allah Swt to guide us to His path, which is the only true path and to save us from any deviations, as He is the only one who has the power to do so. This world is full of Fitnah and direct/indirect deviations so, we are requesting Allah Swt to make us firm on His path. This supplication is the beginning approach to seek Allah’s help. There are plenty of paths of which we have no knowledge, which one is true, which one is worth following or which we must stay away from. So, in short, we are asking Allah to guide us to true path and keep us firm on it. 7. The path of those You have bestowed favors on them, not of those who have earned [Your] wrath on them and nor of those who go astray As the knowledge of straight path is unknown, the path, which is acceptable in the sight of Allah, a path Allah has kept reward Jannah for. A path by following which many has gained His pleasure. So, we are asking guidance for the same from Allah. We are also requesting Allah to save us from the deviated path which was followed by many and they ended up earning Allah’s anger & displeasure. They man have seen success in this world but their hereafter is in total loss. And we are also asking Allah to help us stay away from such path which was followed by many and led them astray, even after guidance came, they followed the wrong path which ultimately led them away from the true path and losing the hereafter. The beautiful conversation between Allah and His slave It is narrated in a Hadith-e-Qudsi that Allah SWT says, “I have divided the prayer Al-Fatihah between Myself and my slave equally and My slave shall be granted what he asked for.” Therefore, when the slave says; [All] praise is [due] to Allah, Lord of the worlds Allah says, My slave has praised Me’ When he says, The Entirely Merciful, the Especially Merciful’. Allah says, My slave has glorified Me’ When he says, Sovereign of the Day of Recompense’. Allah says, he has related all matters to Me’ When he says, it is You we worship and You we ask for help’. Allah says, This is between Me and My slave and My slave shall have what he requested’ When he says, Guide us to the straight path, the path of those upon whom You have bestowed favor, not of those who have evoked [Your] anger or of those who are astray’. Allah says, This is for My slave and My slave shall have what he asked for’. Sahih Muslim 395 3 Main Elements in Surah Al Fatihah The first 3 verses teach us about the Aqeedah TawheedThe next 2 verses teach us about Ibadah WorshipAnd the last 2 verses show us the Methodology of everyday life Our takeaway from this Surah Remember that all praises are due to Allah aloneEvoke Allah’s countless blessings, favors & bounties and show Him gratitudeCall Him with His beautiful names & attributesBe sincere to Allah in His obedienceNext time you recite Surah Al-Fatihah in prayer pause and reflect each ayah Stay firm on the true path & never forget the hereafterFear Allah’s anger as well as never lose hope from His mercyTeach others this practice I pray this small collection will benefit us in some way, Insha Allah. May Allah keep us to the right path and reward us with Jannat-ul-Firdous, Aameen Ya Rabb! Muneer bint Fayaz JazakAllahu khair TEAM UQA